TOPOYO—Mli Kamis (14/2/2013). antusias
warga sekitarnya ( topoyo,karossa,tobadak,budong-bodong dan pangale ) Mereka
memadati tanah lapang persis di sebelah kiri jalan poros trans Sulawesi. Untuk
menyambut rasa syukur atas terbentuknya daerah mereka sebagai daerah otonom
yang baru ( mamuju tengah – MATENG )
Sejumlah sanak usia sekolah terlihat semangat
berjejer di jalan menuju lapangan dengan bendera merah putih yang mereka
genggam. Sementara di tengah jalan, kelompok marching band terus
memeriahkan suasana dengan dentuman musik yang ia mainkan.
Kesemuanya merupakan gambaran gegap gempitanya
syukuran terbentuknya Kabupaten Mamuju Tengah yang dipusatkan di lapangan
Kecamatan Topoyo, Panggung berukuran besar serta tenda bagi tamu undangan telah
tersedia persis di tengah lapangan. Satu dari sekian banyak hal yang telah
dipersiapkan oleh panitia syukuran terbentuknya Mamuju Tengah.
Sejumlah nama besar tampak menghadiri acara
tersebut. Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, Wakil Gubernur Sulawesi
Barat, Aladin S. Mengga, Bupati Mamuju, Suhardi Duka, Wakil Bupati Mamuju,
Bustamin Bausat serta tentu saja tokoh masyarakat Mamuju Tengah, Aras
Tammauni..
Terbentuknya Mamuju Tengah jelas menjadi titik
balik bangkitnya semangat kemandirian daerah tersebut. Peluang 5 Kecamatan yang
“menghuni” Mamuju Tengah dalam upaya mensejahterakan masyarakat akan lebih
nyata setelah mimpi pemekaran terwujud.
“Pasti
beda waktu kita masih gabung dengan Kabupaten Mamuju. Mamuju waktu itu punya 16
Kecamatan. Ibarat kue, 16 irisan pasti lebih tipis dari pada 5 irisan. Kalau
dulu masyarakat harus menempuh jarak cukup jauh untuk mengurus sesuatu di Ibu
kota Kabupaten. Kini, jarak itu pun terpangkas dengan terbentuknya Mamuju
Tengah. Pelayanan masyarakat akan lebih baik,” sumbang Ketua Komite Aksi
Percepatan Pembentukan Mamuju Tengah, Aruchul Thahir.
Rasa syukur yang tak terhingga juga terucap dari
tokoh masyarakat Mamuju Tengah, H. Aras Tammauni. Mantan ketua DPD Demokrat
Sulawesi Barat ini mengajak seluruh komponen masyarakat agar bersama-sama
membangun Mamuju Tengah dengan niat yang tulus. Menghapus segala perbedaan yang
ada. Serta, tetap menjaga kebersamaan sebagai kunci keberhasilan perwujudan
Mamuju Tengah.
“Alhamdulillah. Apa yang selama ini kita
perjuangkan akhirnya bisa terwujud. Namun, pekerjaan kita tidaklah berhenti
sampai di sini. Bagaimana Mamuju Tengah ini bisa berjalan untuk masa yang akan
datang. Saya mengajak kita semua untuk membangun daerah ini dengan niat yang
tulus. Menghapus perselisihan, baik pribadi maupun kelompok,” harap H. Aras
Tammauni.
Meski telah resmi terpisah, namun rasa
persaudaran antara Mamuju dan Mamuju Tengah sungguh tidak dapat dipisahkan.
Seperti yang ditegaskan oleh Bupati Mamuju, Suhardi Duka. Dalam sambutannya,
Suhardi mengaku, rasa cinta yang selama ini ia curahkan ke masyarakat Mamuju
Tengah tidak akan berhenti seketika.
“I love you Masyarakat Mamuju Tengah.
Tidak akan pernah luntur rasa cintaku kepada mu. Hari ini kita syukuran. Ini
adalah sebuah harapan baru, sebuah perjuangan dan pengabdian yang baru pula.
Percepatan pembangunan bagi masyarakat Mamuju Tengah merupakan satu-satunya
tujuan kita untuk memekarkan daerah ini. Persaudaraan yang selama ini terjalin
wajib untuk kita jaga,” kata Suhardi Duka dengan suara yang tegas.
Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya,
masyarkat Mamuju Tengah sepakat menjadikan kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM)
yang terletak di Kecamatan Tobadak sebagai lokasi pusat pemerintahan daerah
ini. Pemilihan dataran luas nan indah itu kemudian mendapat apresiasi positif
dari Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh. Anwar menjelaskan, KTM
merupakan rintisan program nasional yang belakangan seolah tak terurus lagi.
Untuk itu, Anwar sangat setuju dengan pemilihan KTM sebagai lokasi pusat
pemerintahan Kabupaten Mamuju Tengah.
“Kalau KTM yang menjadi pilihan masyarakat. Saya
rasa tidak ada persoalan. Saya justru setuju dengan pilihan itu. Lokasinya
cukup representatif dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Di sana akan dibangun
kantor Bupati, gedung DPRD, serta beberapa sarana pemerintah daerah. Saya rasa
cukup bagus,” ujar Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat ini.
“dengan terbentuknya mateng harapan masyarakat
kecil untuk pelayanan bisa lebih cepat lebih baik insyaalllah akan terlaksana
seperti halnya pengurusan surat –surat , ktp , izin usaha dll ungkap salah
seorang tokoh masyarakat mamuju tengah Muh.Irham( kepala desa kire )
Setelah melalui jalan sejarah yang cukup
panjang., akhirnya di tanggal 14 Desember 2012 yang lalu, palu penetapan
Kabupaten Mamuju Tengah diketuk di gedung DPR RI. Hari yang akan menjadi
sejarah tersendiri bagi masyarakat di Kecamatan Papalang, Budong-Budong,
Topoyo, Tobadak dan Kecamatan Karossa. Masyarakat Mamuju Tengah. Alhamdulillah.
(gazali mas’ud)